Pages

Sunday, September 13, 2015

"I miss the time when we went up so high we almost touch the sky"

but almost is never enough.
 

Tuesday, January 13, 2015

study while others are sleeping - Ask.com Image Search
Jangan lupa bahagia!
Dan semoga keberuntungan selalu berpihak.
Aamiin.

Untitled
Terima kasih untuk tetap ada
Karena aku akan selalu butuh,

Selalu.

Selamat berjuang.
Jangan lupa istirahat,
Jangan lupa pulang ke 'rumah',
Jangan lupa saling mendoakan.

Semoga memang tidak ada kerja keras yang disertai doa
yang akan sia-sia.
Dan memang benar begitu adanya.

"I'm always scared"
But how can I tell you I truly mean it baby
Bahkan sesungguhnya seringkali aku ngerasa minder sama kamu dan orang-orang lain
Yang gak ada capeknya
Yang semangatnya tinggi
Yang jarang sambat
Just do it.
Just do it.

Halo 2015, mari kita berjuang bersama

Awalnya aku berpikir bakal nulis paragraf atau beberapa paragraf dengan kelimat-kalimat yang terdengar menyedihkan and sounds full of desperation, but... aku mengurungkan niat. Tapi, kalau selebihnya emang bakal kayak gitu, ya itu berarti di luar rencana hehehe.

So, apa kabar para pejuang kelas tingkat akhir sekolah? Masih bertahan? Atau masih sekedar mencoba? Atau masih mengira-ngira mau mencoba dengan cara yg gimana? Gak apa, setidaknya kalian punya satu orang pasti yang sama persis.

Sesungguhnya aku percaya lho, setidaknya 2 dari 3 pejuang mungkin merasakan hal yg sama. Atay justru 3 dari 3 alias semua pejuang merasakan kayak gitu? Takut. Takut. Takut.

Aku pernah baca, kalau sesungguhnya gak ada yg perlu ditakutin kecuali ketakutan itu sendiri. Okay. Dan sampe saat ini aku juga masih belum paham itu sebenernya maksudnya gimana artinya apa hm.

Aku juga pernah baca, kalau sesungguhnya gak akan ada yang bisa bikin kita percaya, gak akan ada yang bisa bikin ketakutan itu hilang kalau bukan kita sendiri yang ngelakuin. Okay. Dan sampe sekarang aku bahkan masih belum bisa mengendalikan diri sendiri apalagi mengendalikan segala macam takut yang ada di dalamnya.

Jadi gini, aku mau cerita sebenernya. Karena hanya ada sedikit orang yang ada di hidupku yg bisa aku ceritakan.Bukan gara-gara aku yang gak percaya orang-orang di luar itu, tapi justru kebalikannya.

Padahal, kadang yang diperlukan oleh seseorang yang butuh bercerita adalah seorang pendengarkan yang hanya mendengarkan dan itu udah cukup. Jadi, gimana mau berbagi keluh kesah kalau seorang pendengar gak bisa percaya sama pembicara?

Ini udah bulan Januari, hampir pertengahan, sudah pertengahan. Dan aku masih ada di terombang ambing entah bakal berlabuh dimana, Jadi, untuk sekarang kalau misal ada orang nanya, "Mau kuliah mana?", itu jahat, karena itu menyakitkan. Terlebih lagi kalau orangnya masih bener-bener gak percaya dan malah nuduh-nuduh aku bohong segala kalau aku bilang, "Belum tau.".

Hell-o. Karena kenyatannya emang gitu. Aku masih belum tau mau kuliah apa dan dimana. Seluruh dunia harus tau hm. Ya kali kalo aja aku dah tau hidupku sempurna tapi apa boleh buat karena sampe sekarang aku masih belum tau... dan, ya siapa sih yg pengen kayak gini karena sesungguhnya aku pun juga gakmau :')

Mungkin sebab dari segala sebab di atas yang bikin aku jadi takut. Dan perasaan-perasaan lain yang mbuntuti di belakangnya. Aku mau belajar, tapi kalau lagi mood aja hehe. Dan moodnya kalo udah ada sesuatu yang menekan, contoh: besok ulangan. So, malemnya pasti aku belajar (Gak deng, besok ulangan matematika tapi aku malah ngeblog) tapi kalo lagi gak mood, yaudah. Aku mau belajar, tapi aku gak punya motivasi yang kuat untuk itu karena tujuannya masih di awang-awang, Aku bukan termasuk orang yg ambisius, karena sekalinya ambisius pasti langsung tumbang, stress hits my body. Efeknya jadi ke fisik :")

Jadi, aku harus gimana?

Aku cuma mau minta doa aja, karena sesungguhnya doa dari orang lain itu lebih ampuh. Jadi, buat para pejuang dan saksi bisu yang ada di sekitarnya, mari kita saling mendoakan. Dan semoga yang punya blog gak terseok-seok dan dikecewakan kehidupan, begitu juga kalian. Aamiin.