Pages

Tuesday, March 19, 2013

Nocturnal

Ngelembur lagi malem ini. Hoam. Ngapain? Lagi-lagi mendata hal-hal yg di map ungu itu dan hal-hal yg lain yg menyangkut dengan itu._. Lalu....menyelesaikan salah satu dari sekian banyak tugas jimah yang menunggu untuk dikerjakan, essay dengan tema 'Bangga menjadi Padmanaba' minimal 500 kata :)) Selesai kok, hwkwk siapa bilang aku gak bisa nulis essay siapa blg ha :> dengan rada sedikit maksa dan gak nyambung sebenernya, lebih kayak aku nulis santai di blog gini. Ya....yg penting bikin kan ya.... By the way, aku udah bilang kan besok udah masuk sekolah lagi kayak biasanya? Iya, udah. Dan sekarang udah jam 11, hampir. Jadi? Aku harus go to bed dulu hehek. Trus bonusnya, mau liat essay yang aku buat? Nyoooooh :)) aku kasih cuma-cuma padahal yg lain pada malu-malu mau ngasih liat ke temennya hwkwk ya biar lah, aku begini adanya.
KETIKA HIDUP SEPERTI TERATAI
Bangga menjadi Padmanaba? Tentu saja yang terdengar pasti jawaban iya. Padmanaba yang menjadi sebutan dari SMA N 3 Yogyakarta merupakan jiwa, jiwa dari para pemiliknya. Menjadi bagian dari Padmanaba generasi ke 70, merupakan suatu kebanggaan sendiri untuk banyak orang, untuk aku. Kata yang menggambarkan Padmanaba itu satu, perjuangan. Ya, Padmanaba itu perjuangan. Menjadi bagian dari keluarga besar Padmanaba itu perjuangan. Berawal dari MOP-PPLB yang sangat sangat sangat menantang, bagaikan awal, pengenalan hidup dengan jiwa Padmanaba, pengenalan bagaimana kehidupan di lingkungan SMA N 3 Yogyakarta selama 3 tahun ke depannya. Selama MOP-PPLB, kekompakan kami, Padmanaba 70 diuji. Tidak hanya kekompakan, ketangkasan, kedisiplinan, kekreatifan, kekeluargaan, kejujuran, kebersamaan, kepedulian, dan masih banyak ke-an ke-an yang lainnya yang benar-benar diuji dari kami. Untuk mendapatkan satu gelar, Padmanaba, itu sudah perjuangan. Apalagi setelah menjadi seseorang dengan gelar tersebut. Pejuang, karena menjadi seorang Padmanaba itu tidak mudah.
                Yang dinamakan bangga itu pasti ada tarafnya. Yang dinamakan bangga itu pasti ada sebabnya. Dan masing-masing orang pasti memiliki taraf kebanggaan dan sebab yang berbeda-beda jika merasa bangga akan sesuatu. Sama. Bangga menjadi Padmanaba. Contoh kecil, Padmanaba yang baru saja lahir, Padmanaba 70, dari 220 jiwa Padmanaba 70, setiap individu dari mereka pasti merasa bangga atas apa yang mereka punya. Hanya saja, seberapa dominan kebanggaan itu dan apa yang menyebabkan mereka bangga atas itu yang berbeda-beda setiap individunya.
                 Bisa bersekolah di SMA N 3 Yogyakarta, sekolah bersejarah, sekolah terfavorit di DIY, sekolah dengan lingkungan yang sangat sejuk, bagaimana tidak menjadi suatu kebanggaan bagi keluarga besarnya? Masih diberi kesempatan untuk bersekolah di SMA N 3 Yogyakarta, menjadi bagian dari keluarga besar Padmanaba merupakan suatu kebanggan. Hasil nyata dari sebuah perjuangan. Bersyukur. Banyak sekali orang-orang di luar sana yang walaupun sudah berjuang, mengidam-idamkan, tetapi pada akhirnya terhempas. Tidak bisa merasakan nikmat atas apa yang selama ini mereka inginkan, tidak bisa mencapai apa yang menjadi tujuan mereka selama ini, dan yang paling penting adalah kecewa. Bersyukur. Lantas, bagaimana tidak bangga menjadi Padmanaba?
                Lingkungan yang baik. Ya memang tidak usah dipungkiri, masa-masa SMA, masa-masa pencarian jati diri, istilah gaulnya sih, masih labil. Masih belum tau mau kemana hidupnya akan di bawa. Masih masa-masa remaja yang sedang on fire lah istilahnya. Sungguh, lingkungan sangat mempengaruhi kepribadian. Banyak sekali sekolah-sekolah di luar sana yang lingkungannya buruk, entah dari segi benda mati yang ada disekelilingnya, maupun dari segi benda hidup yang ada di sekelilingnya. Ya, teman-teman sepergaulan sangat mempengaruhi kepribadian, sangat. Tetapi di sini, di SMA N 3 Yogyakarta, aku melihat teman-teman, keluarga, dan lingkungannya yang sangat sangat sangat baik. Karena belum tentu di luar sana aku bisa menemukan hal yang sama. Kemudian dengan apa yang aku dapatkan, bagaimana tidak bangga menjadi Padmanaba?
                Banyaknya kegiatan, organisasi, event, dan ekstrakulikuler yang setiap harinya menjadi santapan bagi para Padmanaba pun juga perjuangan. Ada orang-orang yang bisa melakukan keseluruhan secara bersamaan, ada. Tetapi ada juga orang-orang yang justru keteteran saking banyaknya hal yang menuntut dirinya untuk diperhatikan. Tetapi, jika semua sudah terlewati, dengan perjuangan yang sudah dikerahkan, bagaimana tidak bangga menjadi Padmanaba?
                Hidup seperti teratai, akan tetap mekar entah ditempatkan di tempat yang kotor ataupun bersih. Seperti lambang yang Padmanaba miliki, sederhana, tetapi penuh makna, teratai merah. Sesederhana itu tujuan hidup yang mulia, asalkan memiliki penuh makna.  Lantas, apakah ada alasan untuk tidak bangga menjadi Padmanaba? BHAKTI VIDYA KSATRIATAMA TAN LALANA LABET TUNGGAL BANGSA JAYA JAYA PADMANA HIDUP PADMANABA!

Aduh, itu kayaknya nulis ksatriatama-nya salah deh. Aduh, padahal udah dikirim. Aduh, gimana dong? Aduh, yaudah deh... gak apa. Aaaa if I could ya.... If, cuma if kok. Hik.

No comments:

Post a Comment