Ngelembur lagi malem ini. Hoam. Ngapain? Lagi-lagi mendata hal-hal yg di map ungu itu dan hal-hal yg lain yg menyangkut dengan itu._. Lalu....menyelesaikan salah satu dari sekian banyak tugas jimah yang menunggu untuk dikerjakan, essay dengan tema 'Bangga menjadi Padmanaba' minimal 500 kata :)) Selesai kok, hwkwk siapa bilang aku gak bisa nulis essay siapa blg ha :> dengan rada sedikit maksa dan gak nyambung sebenernya, lebih kayak aku nulis santai di blog gini. Ya....yg penting bikin kan ya.... By the way, aku udah bilang kan besok udah masuk sekolah lagi kayak biasanya? Iya, udah. Dan sekarang udah jam 11, hampir. Jadi? Aku harus go to bed dulu hehek. Trus bonusnya, mau liat essay yang aku buat? Nyoooooh :)) aku kasih cuma-cuma padahal yg lain pada malu-malu mau ngasih liat ke temennya hwkwk ya biar lah, aku begini adanya.
KETIKA
HIDUP SEPERTI TERATAI
Bangga menjadi
Padmanaba? Tentu saja yang terdengar pasti jawaban iya. Padmanaba yang menjadi
sebutan dari SMA N 3 Yogyakarta merupakan jiwa, jiwa dari para pemiliknya.
Menjadi bagian dari Padmanaba generasi ke 70, merupakan suatu kebanggaan
sendiri untuk banyak orang, untuk aku. Kata yang menggambarkan Padmanaba itu
satu, perjuangan. Ya, Padmanaba itu perjuangan. Menjadi bagian dari keluarga
besar Padmanaba itu perjuangan. Berawal dari MOP-PPLB yang sangat sangat sangat
menantang, bagaikan awal, pengenalan hidup dengan jiwa Padmanaba, pengenalan
bagaimana kehidupan di lingkungan SMA N 3 Yogyakarta selama 3 tahun ke
depannya. Selama MOP-PPLB, kekompakan kami, Padmanaba 70 diuji. Tidak hanya
kekompakan, ketangkasan, kedisiplinan, kekreatifan, kekeluargaan, kejujuran,
kebersamaan, kepedulian, dan masih banyak ke-an ke-an yang lainnya yang
benar-benar diuji dari kami. Untuk mendapatkan satu gelar, Padmanaba, itu sudah
perjuangan. Apalagi setelah menjadi seseorang dengan gelar tersebut. Pejuang,
karena menjadi seorang Padmanaba itu tidak mudah.
Yang
dinamakan bangga itu pasti ada tarafnya. Yang dinamakan bangga itu pasti ada
sebabnya. Dan masing-masing orang pasti memiliki taraf kebanggaan dan sebab yang
berbeda-beda jika merasa bangga akan sesuatu. Sama. Bangga menjadi Padmanaba.
Contoh kecil, Padmanaba yang baru saja lahir, Padmanaba 70, dari 220 jiwa
Padmanaba 70, setiap individu dari mereka pasti merasa bangga atas apa yang
mereka punya. Hanya saja, seberapa dominan kebanggaan itu dan apa yang
menyebabkan mereka bangga atas itu yang berbeda-beda setiap individunya.
Bisa bersekolah di SMA N 3 Yogyakarta, sekolah
bersejarah, sekolah terfavorit di DIY, sekolah dengan lingkungan yang sangat
sejuk, bagaimana tidak menjadi suatu kebanggaan bagi keluarga besarnya? Masih
diberi kesempatan untuk bersekolah di SMA N 3 Yogyakarta, menjadi bagian dari
keluarga besar Padmanaba merupakan suatu kebanggan. Hasil nyata dari sebuah
perjuangan. Bersyukur. Banyak sekali orang-orang di luar sana yang walaupun
sudah berjuang, mengidam-idamkan, tetapi pada akhirnya terhempas. Tidak bisa
merasakan nikmat atas apa yang selama ini mereka inginkan, tidak bisa mencapai
apa yang menjadi tujuan mereka selama ini, dan yang paling penting adalah
kecewa. Bersyukur. Lantas, bagaimana tidak bangga menjadi Padmanaba?
Lingkungan
yang baik. Ya memang tidak usah dipungkiri, masa-masa SMA, masa-masa pencarian
jati diri, istilah gaulnya sih, masih labil. Masih belum tau mau kemana
hidupnya akan di bawa. Masih masa-masa remaja yang sedang on fire lah istilahnya. Sungguh, lingkungan sangat mempengaruhi
kepribadian. Banyak sekali sekolah-sekolah di luar sana yang lingkungannya
buruk, entah dari segi benda mati yang ada disekelilingnya, maupun dari segi
benda hidup yang ada di sekelilingnya. Ya, teman-teman sepergaulan sangat
mempengaruhi kepribadian, sangat. Tetapi di sini, di SMA N 3 Yogyakarta, aku
melihat teman-teman, keluarga, dan lingkungannya yang sangat sangat sangat
baik. Karena belum tentu di luar sana aku bisa menemukan hal yang sama.
Kemudian dengan apa yang aku dapatkan, bagaimana tidak bangga menjadi
Padmanaba?
Banyaknya
kegiatan, organisasi, event, dan ekstrakulikuler yang setiap harinya menjadi
santapan bagi para Padmanaba pun juga perjuangan. Ada orang-orang yang bisa
melakukan keseluruhan secara bersamaan, ada. Tetapi ada juga orang-orang yang
justru keteteran saking banyaknya hal
yang menuntut dirinya untuk diperhatikan. Tetapi, jika semua sudah terlewati,
dengan perjuangan yang sudah dikerahkan, bagaimana tidak bangga menjadi
Padmanaba?
Hidup
seperti teratai, akan tetap mekar entah ditempatkan di tempat yang kotor
ataupun bersih. Seperti lambang yang Padmanaba miliki, sederhana, tetapi penuh
makna, teratai merah. Sesederhana itu tujuan hidup yang mulia, asalkan memiliki
penuh makna. Lantas, apakah ada alasan
untuk tidak bangga menjadi Padmanaba? BHAKTI VIDYA KSATRIATAMA TAN LALANA LABET
TUNGGAL BANGSA JAYA JAYA PADMANA HIDUP PADMANABA!
Aduh, itu kayaknya nulis ksatriatama-nya salah deh. Aduh, padahal udah dikirim. Aduh, gimana dong? Aduh, yaudah deh... gak apa. Aaaa if I could ya.... If, cuma if kok. Hik.

No comments:
Post a Comment