Pages

Friday, March 7, 2014

Could it be?

Kadang aku suka mikir, kalo kayanya lebih mudah kalo jadi orang yg gak peduli. Entah itu peduli sama dirinya sendiri, sama orang lain, sama lingkungannya, cara hidupnya, semuanya. Tapi di atas ke-gak peduli-annya itu dia tetep bertanggung jawab. Maksudnya, dia tau dia punya kewajiban, dia tau mana yg bener dan yg salah.
Semuanya bakal dia lakuin, sebagaimana seharusnya dia lakuin, tapi, tanpa dia peduli. Yg penting kewajibannya dia terpenuhi kan? Yg penting dia gak ngelanggar apa pun karena dia bisa bedain mana yg bener dan mana salah kan?
Kadang aku suka mikir, kalo kayanya lebih mudah kalo jadi orang yg gak punya perasaan. Konteks gak punya perasaan di sini bukan berarti dia suka semena-mena sama orang lain trus jadi seenaknya sendiri like a queen gitu, enggak. Konteks gak punya perasaan di sini.... sebenernya hampir masuk di kategori gak peduli sih. Jadi dia gak usah ngerasain apa-apa, lagi-lagi yg penting kewajiban yg dia punya terpenuhi aja gitu. Gak peduli apa yg dia rasain. Mau dia gak suka, capek, gak mood, sakit, semuanya gak penting karena dia gak bisa ngerasain apa-apa, kan dia gak punya perasaan.
Semuanya bakal dia lakuin, sebagaimana seharusnya dia lakuin, tapi, tanpa dia peduli. Yg penting kewajibannya dia terpenuhi kan? Yg penting dia gak ngelanggar apa pun karena dia bisa bedain mana yg bener dan mana salah kan?
Kadang aku suka mikir, kadang aku suka mikir kalo sesungguhnya gak usah dipikir.
It goes on, kan? And maybe I would rather being a robot than being lost.

No comments:

Post a Comment